Berawal Dengan Bantuan Permodalan BTPN Syariah Rp2 Juta, Euis Jadi Petani Sukses

20 Desember 2023, 04:16 WIB
Vice President Corforate Communications BTPN Syariah, Ainul Yaqin, memberikan arahan kepada nasabah yang tergabung dalam Sentra Cinangsi di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Badung. /Kabargarut.com/Aep Hendy S

KABAR GARUT - Nama Euis Nurhajanah, saat ini sudah sangat dikenal oleh warga Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Bagaimana tidak, janda berusia 48 tahun ini kini telah menjadi seorang petani yang sukses dan usahanya terus berkembang.

Euis yang merupakan warga Kampung Cinangsi, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan ini sendiri awalnya tidak menyangka kalau dirinya bisa menjadi seorang petani sukses. Dari hasil usaha pertanian yang digelutinya, wanita tangguh ini
bisa meningkatkan taraf perekonomian keluarganya, bahkan menyekolahkan dan membesarkan kedua anaknya.

Warga Desa Pulosari saat ini mengenal sosok Euis sebagai seorang petani kentang yang terbilang sukses. Lahan pertanian yang menjadi garapannya pun dari waktu ke waktu terus bertambah luasnya dan kini Euis berniat lebih mengembangkan usahanya dengan bertani jenis sayuran lainnya, salah satunya kol.

"Alhamdulillah, usaha pertanian saya saat ini terus berkembang. Ini tak lepas berkat bantuan permodalan dari  PT Bank BTPN Syariah dan saya mengucapkan terima kasih kepada pihak BTPN Syariah", ujar Euis saat ditemui di Kampung Cinangsi, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa, 19 Desember 2023.

Disebutkan ibu dari dua anak ini, dirinya menjadi nasabah PT Bank BTPN Syariah sejak 10 tahun lalu. Awalnya, ia hanya mendapatkan bantuan pinjaman modal sebesar Rp2 juta. Bantuan pinjaman modal tersebut ia pergunakan untuk usaha bertani kentang.

Akibat keuletannya, dengan modal sebesar Rp2 juta yang merupakan bantuan pinjaman dari BTPN Syariah tersebut, Euis bisa mengembangkan usahanya. Hal ini pun direspon dengan dengan meningkatnya kepercayaan pihak BTPN terhadap dirinya sehingga saat ini Euis sudah bisa mengajukan pinjaman hingga Rp15 juta.

Disampaikannya, saat ini lahan garapannya pun sudah bertambah beberapa kali lipat dibandingkan sebelumnya yang hanya 25 tumbak. Tak hanya itu, ia juga saat ini sudah mampu mempekerjakan pegawai hingga enam orang, padahal sebelumnya hanya satu orang.

"Yang saya rasakan, adanya bantuan pinjaman modal dari BTPN Syariah benar-benar sangat membantu. Mungkin juga karena selain bantuan pinjaman modal, kami juga mendapatkan pelatihan tata cara pengelolaan keuangan dari pihak BTPN Syariah", kata ibu rumah tangga yang mengaku dua kali ditinggalkan sang suami karena meninggal dunia ini.

Euis pun mengaku tidak tahu akan seperti apa nasibnya setelah ditinggalkan sang suami. Sementara saat itu dirinya harus menanggung seluruh biaya rumah tangga, termasuk biaya sekolah dua anaknya.

Ia sangat bersyukur karena saat ini anaknya yang paling besar sudah selesai sekolah dan sudah menikah. Sentra anak bungsunya saat ini tengah mengenyam pendidikan di salah satu SMK dengan mengambil jurusan otomotif.

Menurutnya, ia akan terus berupaya agar usaha pertanian yang selama ini digelutinya bisa terus berkembang. Ia pun berencana untuk menanam sayuran jenis lainnya selain kentang, di antaranya sawi dan kol.

"Bahkan saat ini saya punya keinginan untuk tidak hanya jadi petani tapi saya ingin jadi seorang pengepul atau bandar sayuran. Dengan bantuan permodalan dari BTPN Syariah serta kerja keras saya, in sya Alloh saya bisa mewujudkan keinginan tersebut", ucap Euis.

Kaur Kesra Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan, Bandung, Devi Rijalil Fikri,meyambut baik kehadiran PT Bank BTPN Syariah yang telah menyalurkan bantuan permodalan bagi warganya, salah satunya di Kampung Cinangsi. Hal ini disebutkan Devi, sangat membantu kaum ibu bisa memiliki penghasilan sehingga bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarganya karena tidak hanya mengandalkan penghasilan sang suami.

Dengan adanya bantuan dari BTPN Syariah berupa pinjaman permodalan, imbuh Devi, maka kaum ibu di desanya kini dianggap sebagai pejuang perekonomian Desa Pulosari. Banyak ibu-ibu yang tadinya hanya bisa mengandalkan penghasilan suami, kini sudah bisa memiliki penghasilan sendiri sehingga bisa membantu meringankan beban suami dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.

Dampak penting lainnya dengan adanya bantuan pinjaman permodalan bagi kaum ibu di desanya, tambah Devi, bisa mencegah masuknya bank emok ke daerahnya. Diakuinya, sebelumnya banyak warga yang terjerat oleh bank emok sehingga perkonomian mereka semakin memprihatinkan.

"Tak jarang warga kami terpaksa harus pinjam uang ke rentenir atau bank emok demi untuk menutupi utangnya ke bank emok lainnya. Akibatnya, tak sedikit warga di desa ini yang terjerat dan perekonomiannya semakin parah", kata Devi.

Di sisi lain, Devi berharap agar dalam pelaksanaan pemberian bantuan pinjaman permodalan kepada warga, pihak BTPN Syariah benar-benar selektif. Setiap nasabah yang mengajukan pinjaman, harus menyertakan izin dari sang suami sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan keluarga di kemudian hari.

Sementara itu Corporate & Marketing Communication Head PT Bank BTPN Syariah, TBK., Ainul Yaqin, menyatakan, Euis merupakan salah satu nasabah yang terbilang berhasil yang tergabung di Sentra Cinangsi. Di Sentra Cinangsi ini sendiri beranggotakan 30 nasabah yang semuanya merupakan warga Kampung Cinangsi, Desa Pulosari.

Menurutnya, Sentra Cinangsi ini dinilai sebagai nasabah yang kompak dan taat. Mereka tidak pernah mengabaikan kewajibannya dalam membayar cicilan sehingga jumlah pinjaman yang bisa mereka ajukan pun terus meningkat.

Pria yang akrab disapa Ain ini mencontohkan, Euis yang semula hanya bisa mengajukan pinjaman Rp2 juta, kini sudah bisa mengajukan pinjaman hingga Rp15 juta. Hal ini karena ketaatannya dalam membayar cicilan dan ia pun termasuk yang berhasil mengembangkan usahanya.

Para nasabah di Sentra Cinangsi ini, tutur Ain, bahkan mampu menggalang iuran yang mereka namakan "uang solidaritas". Uang ini semacam uang kas yang akan mereka gunakan sebagai dana talangan apabila suatu saat ada nasabah yang tidak bisa membayar cicilannya karena berbagai hal.

"Uang solidaritas ini sudah mereka kumpulkan sejak terbentuknya Sentra Cinangsi yang saat ini sudah hampir 11 tahun. Namun yang patut diacungi jempol, uang tersebut hingga saat ini masih tersimpan secara utuh karena tidak ada nasabah yang tidak bisa bayar cicilan", ujar Ain.

Lebih jauh Ain menyampaikan, PT Bank BTPN Syariah pun kini mempunyai program memberangkatkan umrah nasabah yang dinilai layak. Ia berharap nasabah yang tergabung di Sentra Cinangsi ini bisa terpilih untuk diberangkatkan umrah.

Hebatnya lagi, tandas Ain, bukan hanya seorang nasabah yang akan diberangkatkan umrah. Untuk sentra yang dianggap bagus dan berprestasi, maka semua anggotanya akan diberangkatkan umrah sehingga tentunya akan sangat seru.

"Kita sedang mencari kandidat-kandidat yang sekiranya layak untuk mendapatkan hadiah umrah. Siapa tahu Sentra Cinangsi ini masuk dalam kategori sehingga semuanya bisa berangkat umrah bareng-bareng", ujarnya.***

Editor: Aep Hendy

Tags

Terkini

Terpopuler