Ia dan suaminya dilatih untuk mampu mengolah kotoran sapi menjadi pupuk yang juga bisa dimanfaatkan untuk menggemburkan sayur mayur yang ditanamnya. Selain itu, olahan limbah kotoran tersebut juga kini bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak sehari-hari.
"Alhamdulillah saya dan suami sekarang nggak perlu lagi beli gas untuk masak. Kita sudah dilatih mengolah kotoran sapi di rumah sehingga pengeluaran untuk urusan dapur berkurang, malah nambah pemasukan dari jualan pupuk", katanya.
Diungkapkan Eti, warga lain yang memiliki usaha budidaya cacing juga terbantu dengan adanya pelatihan pengolahan limbah ternak. Pasalnya, olahan kotoran sapi juga dibagikan kepada para petani di Desa Cibodas untuk menggemburkan cacingnya.
Ia menyampaikan, setelah cacing besar kemudian dijual. Tanah bekas budidaya kemudian dimanfaatkan sebagai pupuk oleh para petani sayuran.
“Dulu kami warga desa mana ada yang paham biogas. Padahal ada alatnya tapi sudah lama rusak", ucap Eti yang juga Ketua Kelompok Mekaar Areng Cidingkul ini.
Namun tuturnya, saat petugas PNM datang, alat-alat direnovasi dan kami dibimbing sampai bisa melakukan pengolahan kotoran sapi menjadi bahan-bahan yang sangat besar manfaatnya.***