Longsor di Cikajang Gerus Pabrik Penggilingan Padi dan Ancam 5 Rumah Warga

- 5 Februari 2024, 20:50 WIB
Peristiwa bencana alam longsor di Kampung Sawah Jalan, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang, Garut, Minggu (5/2/2024) pagi telah menyebabkan komplek bangunan penggilingan padi, kolam serta sawah tergerus dan juga mengancam 5 rumah warga.
Peristiwa bencana alam longsor di Kampung Sawah Jalan, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang, Garut, Minggu (5/2/2024) pagi telah menyebabkan komplek bangunan penggilingan padi, kolam serta sawah tergerus dan juga mengancam 5 rumah warga. /Kabargarut.com/Dok. Polsek Cikajang

KABAR GARUT - Tebing setinggi 20 meter di kawasan Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Senin, 5 Februari 2024 longsor. Hal ini telah menyebabkan sebuah komplek penggilingan padi tergerus hingga rata dengan tanah.

Adanya sebuah komplek bangunan penggilingan padi yang tergerus longsor di wilayah Kecamatan Cikajang, dibenarkan Kapolsek Cikajang, AKP Patri Arsono. Longsor tepatnya terjadi di Kampung Sawah Jalan, RT 08 RW 04, Desa Cipangramatan, sekitar pukul 08.00 WIB.

Disebutkannya, longsor di daerah tersebut disebabkan hujan yang mengguyur kawasan Cikajang dengan intensitas cukup tinggi. Hal ini mengakibatkan tebing tak kuasa menahan derasnya air sehingga akhirnya jebol dan menyebabkan longsor.

"Longsor terjadi pada tebing berketinggian 20 meter dengan lebar sekitar 25 meter. Peristiwa longsor tersebut sempat direkam oleh salah seorang warga", ucap Patri.

Longsoran tanah di daerah itu, tuturnya, telah menggerus komplek bangunan penggilingan padi yang ada di sekitarnya. Akibatnya, komplek bangunan penggilingan padi rata dengan tanah sehingga menimbulkan kerugian materi yang cukup besar.

Menurut Patri, bangunan komplek penggilingan padi yang tergerus yakni milik warga bernama Oop (49). Selain itu, material longsoran juga telah mengubur sawah serta kolam ikan milik Ahdan (70).

Tak hanya itu, Patri juga menyatakan bencana alam longsor di daerah tersebut juga telah menyebabkan 5 unit rumah warga terancam. Rumah yang terancam adalah milik Tisna (52), Aab Abdulah (47), Nunih Rosmiati (47), Ahdan (70), dan Aisyah (65).

"Khawatir adanya longsor susulan, kami menghimbau para pemilik warung dan rumah di sekitar lokasi untuk mengungsi sementara. Terlebih potensi terjadinya longsor susulan sangat tinggi", katanya.

Menurut Patri, bersama dengan FKPM, tim PUPR, aparatur desa, serta masyarakat sekitar, pihaknya bahu membahu membersihkan material longsoran. Pembersihan terutama dilakukan untuk material longsoran yang menutup badan jalan yang menghubungkan Desa Cipangramatan dengan Desa Jayabakti yang sempat terputus.

Halaman:

Editor: Aep Hendy


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah