Kapalnya Terbalik, Nelayan Sukabumi Tiga Hari Terombang-ambing di Laut, Satu Hilang

- 17 Maret 2024, 13:26 WIB
Petugas Sat Polairud dan nelayan membantu mengevakuasi Carwidi, nelayan Sukabumi yang sempat terombang-ambing selama tiga hari tiga malam setelah kapalnya diterjang ombak besar dan terbalik.
Petugas Sat Polairud dan nelayan membantu mengevakuasi Carwidi, nelayan Sukabumi yang sempat terombang-ambing selama tiga hari tiga malam setelah kapalnya diterjang ombak besar dan terbalik. /Kabargarut com/Dok. Sat Polairud Polres Garut

KABAR GARUT - Peristiwa ketir dialami seorang nelayan Sukabumi, Carwidi (24). Dia harus bertahan hidup di tengah laut selama tiga hari tiga malam setelah kapal yang ditumpanginya terbalik karena dihantam ombak.

Ia pun harus rela kehilangan rekannya yang tak kuat bertahan setelah terapung selama dua hari dua malam. Rekannya itu tenggelam dan menghilang saat mereka terombang-ambing di tengah lautan.

Selama tiga hari tiga malam itu pula Carwidi harus bertahan hidup tanpa makan dan minum. Ia hanya bisa berharap agar secepatnya ada nelayan yang menemukan dan menolongnya.

"Selama tiga hari tiga malam Carwidi terapung dan terombang-ambing di lautan. Ia pun hanya mengandalkan kapal yang sudah terbalik untuk berpegangan agar tidak sampai tenggelam", ujar Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Polres Garut, AKP Anang Sanjaya, Minggu, 17 Maret 2024.

Setelah tiga hari tiga malam terapung di lautan, tutur Anang, Carwidi akhirnya terdampar di kawasan Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. Dia pun ditemukan oleh sejumlah nelayan yang kemudian melaporkannya ke petugas Sat Polairud yang tengah berpatroli.

Oleh petugas Satpolairud dan nelayan, Carwidi pun langsung dievakuasi dan dibawa ke Kantor Sat Polairud. Sebelumnya, Carwidi juga mendapatkan pemeriksaan medis guna memastikan kondisi kesehatannya.

Dituturkan Anang, kepada petugas, Carwidi menceritakan kronologis peristiwa ketir yang dialaminya. Hal ini bermula dari keberangkatannya bersama Juned (40) yang merupakan juru mudi kapal ke laut untuk mencari ikan, Kamis, 14 Maret 2024 lalu.

Carwidi dan Juned sendiri sebenarnya merupakan warga Pabean Udik, Kabupaten Indramayu. Namun mereka saat itu pergi melaut dari wilayah perairan Sukabumi.

Ketika sampai di tengah lautan, kata Anang, cuaca memburuk, angin kencang dan gelombang besar. Saat Meraka tengah memasang jaring benur di perairan Gunung Dua Agrabinta yang masuk wilayah Kabupaten Cianjur, tiba-tiba kapal mereka terbalik setelah dihantam ombak besar.

Halaman:

Editor: Aep Hendy


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah