Menunggu Langkah Mantan Anggota DPRD dan Ketua BAZNAS Jadi Calon Bupati Garut

- 18 April 2024, 19:26 WIB
Mantan Ketua Baznas Garut (kanan) saat mengambil formulir pencalonan Bakal Bupati Garut ke PDI Perjuangan
Mantan Ketua Baznas Garut (kanan) saat mengambil formulir pencalonan Bakal Bupati Garut ke PDI Perjuangan /

KABAR GARUT, - Mantan ketua Baznas Garut Rd. Aas Kosasih mendaftarkan diri atau mengambil formulir pendaftaran bakal calon Bupati Garut periode 2025-2029 di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Garut. Aas datang sendirian ke Kantor Sekretariat DPC PDI-Perjuangan Garut, Jl. Merdeka Minggu, 31 Maret 2024 lalu.

Banyak masyarakat menunggu langkah selanjutnya, apakah formulir itu dikembalikan lagi atau tidak

"saya mencoba mendaftarkan diri atau istilah dalam bahasa Sunda, nyoba awak untuk mengambil formulir pendaftaran penjaringan Pilkada Bupati atau Wakil Bupati Garut 2024 dari eksternal partai yang dibuka DPC PDI-Perjuangan Garut," kata Rd Aas Kosasih, kala itu.

Disampaikan Aas, keberaniannya mendaftar diri tersebut tak lepas dari kepemimpinannya sebagai beberapa jabatan,

"Kenapa tidak, saya ini ada punya rentetan, istilahnya pengalaman di politik 2004-2009, pernah menjadi anggota DPRD Garut dari Fraksi PKB, serta aktif di setiap pendidikan dan juga di tahun 2016-2021 saya pernah menjadi Ketua Baznas Garut," ucapnya.

Atas dasar itu, Aas merasa bahwa ia dekat dengan rakyat, bagaimana penderitaan rakyat ini, ketika ia sentuh dengan bantuan -bantuan atau zakat yang dititipkan ke Baznas, merasa ada satu kebahagiaan untuk bisa bersama rakyat, apalagi Garut sekarang ini memiliki kemiskinan ekstrem.

"Saya ini selaku mantan orang Baznas merasa terpanggil dan sehingga mencoba untuk maju, dengan memiliki kalimat filosofis Bedas, yaitu Bedas itu artinya kuat dan Bedah itu singkatan dari Balad dan Baraya Den Aas," tandasnya.

Kalimat Bedas ini memiliki tiga filosofinya, pertama, kuat, kita ini harus kuat, istilahnya tentang pemberdayaan perekonomian rakyat, rakyat kecil ini harus menjadikan soko guru bagi Pembangunan Garut, jangan ada istilahnya pembiaran namun harus dijadikan prioritas, kuat sandang, kuat pangan, dan kuat untuk berdiri sendiri atau berdikari.

Kedua, bermartabat, harusnya ini dalam hidup ini apalagi dengan pemerintahan Garut harus bermartabat, jangan coba-coba mendekati diri selaku pejabat, istilahnya untuk korupsi, itu jelas kata agama, korupsi sangat dilarang dan juga yang dirugikan sejak tadi rakyat kecil, harus bermartabat.

Halaman:

Editor: Herdiana Papap


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x