Pemdes Sukasenang Kecamatan Banyuresmi Sisihkan Dana Desa Hingga Rp176 Juta Lebih untuk BLT dan Santunan

- 26 April 2024, 00:21 WIB
Sebanyak 426 warga Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Garut, termasuk anak yatim menerima bantuan program BLT desa dan santunan dari Pemdes Sukasenang yang bersumber dari dana desa tahun 2024.
Sebanyak 426 warga Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Garut, termasuk anak yatim menerima bantuan program BLT desa dan santunan dari Pemdes Sukasenang yang bersumber dari dana desa tahun 2024. /Kabargarut.com/Aep Hendy S

KABAR GARUT - Pemandangan berbeda terlihat di sekitar kantor Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis, 25 April 2024. Ratusan warga yang terdiri dari berbagai kalangan usia nampak berduyun-duyun dan berkumpul di aula kantor desa yang berlokasi di kawasan Jalan KH Hasan Arief tersebut.

Panasnya cuaca yang menyengat siang itu pun tak mampu menyembunyikan rasa bahagia yang mereka rasakan saat itu. Bagaimana tidak, saat itu mereka sengaja dikumpulkan di aula kantor desa untuk mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) desa dan santunan.

"Alhamdulillah, saat ini saya sangat bahagia karena akan mendapatkan santunan dari desa. Santunan ini sangat membantu bagi saya yang kini hidup sebatang kara setelah ditinggal suami yang meninggal dunia", komentar Ai (62), salah seorang warga penerima santunan dari Pemdes Sukasenang.

Baca Juga: Tertinggi Terjadi di Garut Kota, Kasus Chikungunya di Garut Naik Drastis Dibanding Tahun Lalu

Ai pun menyampaikan ucapan terima kasih untuk Kepala Desa Sukasenang dan jajarannya yang selalu memperhatikan warganya yang memerlukan bantuan. Melalui program santunan untuk para jompo, janda, anak yatim, guru ngaji, serta anggota Linmas, ini menunjukan kepedulian yang sangat tinggi dari jajaran pemdes Sukasenang.

Menurut Ai, program santunan untuk para jompo, janda, anak yatim, guru ngaji, serta anggota Linmas di desanya itu sudah menjadi agenda rutin tiap tahun. Namun dirinya baru tahun ini mendapatkannya karena sebelumnya ia masih memiliki suami.

Sejak suaminya meninggal sekitar 10 bulan yang lalu, tuturnya, ia pun otomatis tak punya sumber pendapatan. Untuk kebutuhan makan sehari-hari pun dirinya hanya mengandalkan hasil belas kasihan dari para tetangganya.

Baca Juga: Pergerakan Tanah di Pakenjeng Meluas di 3 Kampung Dengan Luas Mencapai 45 Hektare

Di sisi lain, kata Ai, dirinya tidak mendapatkan program bantuan apapun dari pemerintah. Pasca ditinggal sang suami, terasa sekali kesulitan yang menimpa dirinya dalam sektor ekonomi karena dirinya sama sekali tak memiliki mata pencaharian.

"Kalau dulu sewaktu masih ada suami, meskipun tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, saya tidak merasa kesulitan karena ada yang menanggung risiko. Namun sekarang sangat terasa sekali bagaimana repotnya untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bahkan sekedar untuk makan pun harus mengandalkan pemberian tetangga dan kerabat", ucapnya.

Ia pun berharap ke depannya bisa masuk dalam daftar penerima bantuan dari pemerintah. Bahkan jika bisa, ia ingin ada bantuan untuk modal usaha agar ada penghasilan sehingga tidak terlalu mengandalkan bantuan orang ain atau pemerintah paling tidak sekedar untuk biaya makan.

Baca Juga: Sempat Dihakimi Warga, Pelaku Curanmor di Garut Diamankan Polisi

Kepala Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Iwan Ridwan, menyatakan selain program BLT desa, pihaknya pun rutin menyalurkan santunan untuk para jompo, janda, anak yatim, guru ngaji, serta Linmas dari dana desa. Program pemberian santunan ini dilakukan setiap tahun dengan harapan bisa membantu meringankan beban warga yang benar-benar membutuhkan bantuan.

"Santunan untuk para jompo, janda tua serta anak yatim merupakan bentuk kepedulian kami terhadap warga yang memang sudah seharusnya mendapatkan perhatian dan bantuan. Sedangkan untuk guru ngaji dan anggota Linmas, lebih kepada bentuk terima kasih kami kepada mereka atas pengabdiannya yang begitu besar manfaatnya bagi warga desa", ujar Iwan.

Ia menyebutkan, untuk tahun ini ada 426 warga yang terdiri dari jompo, janda tua, anak yatim, guru ngaji, serta anggota Linmas yang mendapatkan bantuan yang anggarannya bersumber dari dana desa tahun 2024. Jenis bantuan yang disalurkan ada dua jenis yakni BLT desa dan santunan.

Baca Juga: Jalan Penghubung Desa di Bungbulang Tertutup Longsor

Iwan mengungkapkan, total anggaran dari dana desa tahun 2024 yang disalurkan untuk program bantuan kepada warga mencapai Rp176.800.000. Rinciannya, untuk program BLT desa sebesar Rp64.800.000 dan untuk program santunan sebesar Rp112.000.000.

Warga penerima bantuan BLT desa maupun santunan di desanya ini, imbuhnya, adalah mereka yang sama sekali tidak tersentuh oleh program bantuan apapun dari pemerintah pusat seperti BPNT, PKH, dan yang lainnya. Diharapkan BLT desa dan santunan yang disalurkannya itu bisa membantu meringankan beban mereka.

"Program penyaluran bantuan untuk jompo, janda tua, anak yatim, guru ngaji, serta anggota Linmas ini rutin kami laksanakan tiap tahun. Biasanya bantuan ini kami berikan menjelang Idul Fitri tapi untuk kali ini kami berikan setelah Idul Fitri, sekalian sambil acara silaturahmi dan halal bihalal", ucapnya.***

Editor: Aep Hendy


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah