Dipicu Sikap Pimpinan Dewan, Aksi Unjuk Rasa Guru Honorer di Gedung Dewan Berujung Ricuh

- 14 Juni 2024, 20:59 WIB
Aksi ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR), diwarnai kericuhan akibat kekesalan peserta aksibyang dipicu sikap pimpinan DPRD yang dinilai tidak respon.
Aksi ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR), diwarnai kericuhan akibat kekesalan peserta aksibyang dipicu sikap pimpinan DPRD yang dinilai tidak respon. /Kabargarut.com/Aep Hendy S

KABAR GARUT - Aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) Kabupaten Garut di gedung DPRD Garut, Jumat, 14 Juni 2024 diwarnai kericuhan. Hal ini dipicu kekesalan para peserta aksi akibat dilarang masuk ke dalam gedung DPRD dan sikap pimpinan DPRD yang dianggap tidak respon.

Pantauan di lokasi, sempat terjadi aksi saling dorong antara peserta aksi dan petugas keamanan di gerbang kantor DPRD. Massa yang kesal akhirnya berhasil merangsek dan mendobrak pintu gerbang hingga roboh.

Selain pintu gerbang, papan informasi pun mengalami kerusakan. Kekesalan warga juga dipicu sikap Ketua DPRD Garut yang saat itu enggan menerima massa aksi dan memilih untuk ke luar.

Baca Juga: Menolak Masa Jabatannya Diperpanjang, Kades Linggamanik ungkap Alasannya

Ribuan guru honorer ini pada awalnya berkumpul di kawasan Bunderan Simpang Lima. Dari sana mereka kemudian bergerak menuju gedung DPRD di Jalan Patriot.

Namun sesampainya di depan gedung DPRD, mereka tidak bisa masuk karena pintu gerbang dijaga ketat petugas yang terdiri dari anggota kepolisian dan Satpol PP. Sejumlah perwakilan massa pun sempat menyampaikan orasi di depan gerbang DPRD yang intinya menuntut pemerintah untuk memenuhi janji mengangkat mereka menjadi aparatur Sipin negara (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Saat itulah massa melihat pimpinan DPRD yang hendak meninggalkan gedung DPRD. Hal ini memicu kekesalan dan kemarahan massa sehingga akhirnya mereka memaksa masuk dengan mendobrak pintu gerbang dan sebagian ada yang menaiki benteng pagar.

Baca Juga: Syukuran, Para Kades dari Banyuresmi Datang ke Acara Pengukuhan Gunakan Mobil Tayo Odong-odong

Di halaman gedung DPRD, sempat terjadi aksi saling dorong antara massa dengan para petugas keamanan. Namun banyaknya peserta aksi cukup membuat repot petugas sehingga tak mampu mencegah pengrusakan yang terjadi.

Sejumlah peserta aksi terutama perempuan, tak sedikit yang pingsan dalam aksi saling dorong ini. Mereka pun kemudian dibawa oleh petugas kepolisian untuk mendapatkan perawatan tim medis.

Ketua DPP FAGAR, Ma'mol Abdul Faqih, menyebutkan aksi ini dilakukan untuk menuntut Pemkab Garut memenuhi janjinya. Sebelumnya Pemkab Garut menjanjikan akan mengangkat para guru honorer menjadi ASN atau PPPK, akan tetapi ternyata janji itu tak dilaksanakan.

Halaman:

Editor: Aep Hendy


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah