Sinopsis Film Kiblat: Mengapa Menjadi Kontroversi? Ini Penjalasan Ustadz Adi Hidayat

- 26 Maret 2024, 20:05 WIB
Penjelasan Ustadz Adi Hidayat mengenai kontroversi film
Penjelasan Ustadz Adi Hidayat mengenai kontroversi film /tangkapanlayar/youtube/adi hidayat official

KABAR GARUT - Film horor religi terbaru, "Kiblat", menjadi sorotan publik sejak pengumuman produksinya. Disutradarai oleh Bobby Prasetyo, film ini menampilkan sejumlah pemain terkenal, termasuk Ria Ricis, yang membawa nuansa baru dalam kariernya di dunia perfilman. Namun, film yang dijadwalkan rilis tahun ini tidak hanya menuai pujian, tapi juga kontroversi di kalangan masyarakat.

Kisah "Kiblat" berpusat pada perjalanan seorang santri perempuan bernama Ainun, diperankan oleh Yasmin Neer, yang berjuang untuk menemukan jalan yang benar dalam hidupnya, yang diridai oleh Allah. Namun, perjalanan spiritual Ainun tidaklah mudah, terutama ketika dia menemukan bahwa ayahnya, yang selama ini dihormatinya, adalah seseorang yang mengajarkan kesesatan yang menjauhkannya dari kiblat yang sebenarnya.

Pemeran lain yang ikut dalam film ini antara lain Ria Ricis, yang berperan sebagai sahabat Ainun, dan Wani Darmawan sebagai Abah Mulia, seorang pemimpin Padepokan Sakti di kampung Ainun. Namun, cerita menjadi semakin kompleks ketika Ainun mengetahui bahwa Abah Mulia adalah ayah kandungnya, yang membuka lembaran baru dalam kehidupannya.

Meskipun plot cerita yang menarik, "Kiblat" tidak luput dari sorotan kontroversi. Salah satu poin kontroversial adalah pengambilan peran oleh Ria Ricis, seorang selebgram dan YouTuber terkenal, dalam film bergenre horor ini. Meskipun memiliki basis penggemar yang besar di media sosial, kemampuan akting Ricis telah dipertanyakan oleh sebagian kalangan.

Kontroversi terutama muncul dari interpretasi pesan-pesan religius yang disampaikan dalam film ini. Beberapa menganggap bahwa pemilihan genre horor untuk menyampaikan pesan keagamaan bisa menimbulkan ketidaksesuaian.

Tanggapan Ustadz Adi Hidayat

Dilansir KabarGarut.com melalui kanal youtube Ustadz Adi Hidayat Official Selasa, 26 Maret 2024,  Adi Hidayat menjelaskan pada zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, meskipun perangkat yang tersedia sangat terbatas, tetapi produsen hoax atau konten yang bersifat negatif sudah ada. Contoh-contoh konten yang dinilai kurang baik pada masa itu berlanjut hingga sekarang.

"Teman-teman sekalian, konten-konten yang dinilai kurang baik, tidak positif, baik itu pencarian sensasi misalnya, atau juga bahkan, boleh jadi isinya memang kurang bagus, dan disinyalir juga di zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, dengan perangkat yang sangat terbatas, ada juga produsen-produsen hoax yang, apapun terjadi di lingkungan masyarakat, itu dibuat konten," ujar Ustadz Adi Hidayat

Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam Islam, menjaga kehormatan dan nama baik seseorang sangatlah penting, dan menyebarkan berita palsu atau fitnah adalah tindakan yang sangat tercela.

Halaman:

Editor: Ilham Fauzan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x