KABAR GARUT - Banyuwangi, sebuah kabupaten di Jawa Timur, terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan budaya yang memesona.
Salah satu daya tarik utama Banyuwangi adalah kesenian tradisionalnya yang beragam dan unik. Dari tari-tarian hingga ritual sakral, setiap kesenian di Banyuwangi mencerminkan identitas dan sejarah panjang masyarakatnya.
Dikutip dari laman resmi Pemkab Banyuwangi dan berbagai sumber, dalam artikel ini kita akan menjelajahi berbagai kesenian tradisional Banyuwangi, yang tetap bertahan dan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
1. Seblang
![Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah ikut Tundikan pada Ritual Adat Seblang Olehsari](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2022/05/11/1170974223.jpg)
Tarian ini diselenggarakan di dua desa dengan waktu yang berbeda: di desa Olihsari, satu minggu setelah Idul Fitri, dan di desa Bakungan, seminggu setelah Idul Adha.
Para penari dipilih secara supranatural oleh ketua adat setempat, dan biasanya berasal dari keturunan penari seblang sebelumnya.
Di desa Olihsari, para penarinya adalah gadis-gadis yang belum mencapai usia pubertas, sedangkan di Bakungan, penarinya adalah wanita berusia di atas 50 tahun yang sudah mengalami menopause.
2. Janger Banyuwangi
Teater Janger, juga dikenal sebagai Damarwulan atau Jinggoan, merupakan pertunjukan rakyat yang mirip dengan ketoprak dan ludruk.
Pertunjukan ini menampilkan lakon dari kisah-kisah legenda atau cerita rakyat lainnya, dilengkapi dengan pentas, sound system, layar, gamelan, tari-tarian, dan lawakan.
Ceritanya dibagi dalam babak-babak yang berlangsung setelah Isya hingga menjelang Subuh.
3. Gandrung
![Jejer massal Gandrung Banyuwangi pada peringatan Upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Grahadi.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/06/01/432183397.jpeg)