Bitcoin Halving 2024 : Apakah Crypto Akan Meroket?

- 19 April 2024, 18:26 WIB
Ilustrasi: perbedaan Binary dengan Crypto
Ilustrasi: perbedaan Binary dengan Crypto /Pixabay/3844328/

KABAR GARUT - Bitcoin mata uang kripto paling terkenal di dunia, telah menjadi topik pembicaraan yang hangat di komunitas finansial global. Satu-satunya hal yang dapat menyamai popularitasnya adalah peristiwa yang disebut "halving," yang terjadi setiap empat tahun sekali. Dengan Bitcoin menjalani halving untuk ketiga kalinya dalam sejarahnya, banyak investor dan pengamat pasar bertanya-tanya: Apakah ini akan memicu lonjakan harga yang besar?

Apa Itu Halving?

Halving, atau yang biasa disebut "Bitcoin Halving," adalah peristiwa di mana imbalan bagi para penambang Bitcoin dipangkas setengahnya. Pada saat penciptaannya pada tahun 2009, para penambang Bitcoin memperoleh 50 Bitcoin sebagai imbalan setiap kali mereka berhasil menambang blok baru di blockchain Bitcoin.

Namun, setiap empat tahun, jumlah Bitcoin yang diberikan kepada penambang dikurangi setengahnya. Pada halving pertama pada tahun 2012, imbalan dipangkas menjadi 25 Bitcoin per blok. Pada halving kedua pada tahun 2016, imbalan berkurang lagi menjadi 12,5 Bitcoin per blok. Dan yang terbaru, pada halving ketiga yang terjadi pada tahun 2020, imbalan berkurang menjadi 6,25 Bitcoin per blok.

Dampak Halving Terhadap Harga

Salah satu argumen utama yang dikemukakan oleh banyak pengamat pasar adalah bahwa pengurangan pasokan baru Bitcoin yang masuk ke dalam sirkulasi akan meningkatkan permintaan, yang pada gilirannya akan mendorong harga naik. Hal ini didasarkan pada hukum dasar penawaran dan permintaan: ketika pasokan suatu aset berkurang, sementara permintaan tetap stabil atau bahkan meningkat, harga cenderung naik.

Pola Historis

Pola historis dari dua halving sebelumnya menunjukkan adanya kenaikan harga signifikan beberapa bulan setelah peristiwa halving terjadi. Pada halving pertama pada tahun 2012, harga Bitcoin naik secara dramatis dalam beberapa bulan setelahnya, mencapai puncaknya pada akhir tahun 2013. Hal yang sama terjadi pada halving kedua pada tahun 2016, di mana harga Bitcoin meroket dalam beberapa bulan setelahnya, mencapai puncaknya pada akhir tahun 2017.

Baca Juga: Strategi di Tengah Penurunan Tren Pasar Crypto Menuju Bitcoin Halving

Pertimbangan dan Peringatan

Meskipun pola historis menunjukkan kenaikan harga yang signifikan setelah halving, penting untuk diingat bahwa masa lalu tidak selalu menjadi indikator yang akurat untuk masa depan, terutama dalam pasar yang sangat fluktuatif seperti kripto.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin, termasuk sentimen pasar, adopsi institusional, perubahan regulasi, dan berbagai peristiwa global yang tidak terduga.

Investasi dalam mata uang kripto juga memiliki risiko yang tinggi, dan investor harus selalu melakukan riset yang cermat, memahami risiko yang terlibat, dan hanya menginvestasikan jumlah yang mereka mampu untuk kehilangan.

Dengan halving ketiga Bitcoin baru-baru ini, banyak orang menantikan lonjakan harga yang mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang. Namun, sementara halving dapat memberikan dorongan tambahan bagi harga Bitcoin, penting untuk tidak mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pasar kripto. Investor harus selalu berhati-hati dan menggunakan pendekatan yang hati-hati dalam mengelola investasi di pasar yang volatil ini.

 
 
Disclaimer: kabargarutcom sangat menyarankan untuk melakukan riset yang cermat, memahami risiko yang terlibat, dan hanya menggunakan dana yang dapat Anda relakan dalam investasi apa pun. Dalam dunia investasi, tidak ada jaminan keuntungan, dan semua investasi melibatkan risiko kerugian.

Editor: Ilham Fauzan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah