20 Saham Penghasil Uang Terbesar di Indonesia: Investasi yang Menguntungkan!

- 29 Juni 2024, 09:00 WIB
SIMAK!Manfaat Investasi Saham untuk Milenial
SIMAK!Manfaat Investasi Saham untuk Milenial /

KABAR GARUT - Banyak orang beranggapan bahwa satu-satunya cara untuk menghasilkan uang adalah dengan bekerja keras setiap hari. Namun, tahukah Anda bahwa ada cara lain untuk mendapatkan pendapatan pasif, yaitu melalui investasi di pasar modal? Salah satu cara paling efektif untuk mendapatkan keuntungan dari pasar modal adalah melalui dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang 20 saham perusahaan di Indonesia yang secara rutin membagikan dividen dengan nilai yang signifikan. Sebelum itu, mari kita pahami dua cara utama untuk mendapatkan keuntungan dari investasi saham:

  1. Capital Gain: Keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual saham.
  2. Dividen: Bagian dari keuntungan bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

Fokus kita kali ini adalah keuntungan dari dividen. Dividen adalah salah satu bentuk pendapatan pasif, di mana pemegang saham mendapatkan sebagian keuntungan perusahaan tanpa harus melakukan aktivitas tambahan. Sebagai contoh, Sandiaga Uno pada Mei 2022 mendapatkan dividen sebesar 175 miliar rupiah dari kepemilikan sahamnya di Saratoga Investama (SRTG). Ini adalah contoh ekstrim dari potensi pendapatan pasif melalui dividen.

Daftar 20 Saham Penghasil Dividen Terbesar

Berikut adalah 20 saham perusahaan di Indonesia yang secara rutin membagikan dividen dan memiliki nilai dividen yang besar:

  1. Antam (ANTM)
  2. Astra International (ASII)
  3. Bank BCA (BBCA)
  4. Bank BNI (BBNI)
  5. Bank BRI (BBRI)
  6. Bank Mandiri (BMRI)
  7. Sampoerna (HMSP)
  8. Indofood (INDF)
  9. Kalbe Farma (KLBF)
  10. Telkom Indonesia (TLKM)
  11. Unilever (UNVR)
  12. Adaro Energy (ADRO)
  13. Bukit Asam (PTBA)
  14. Semen Indonesia (SMGR)
  15. United Tractors (UNTR)
  16. Bumi Resources (BUMI)
  17. Gudang Garam (GGRM)
  18. Medco Energi (MEDC)
  19. Perusahaan Gas Negara (PGAS)
  20. Wijaya Karya (WIKA)

Studi Kasus: Bank BRI

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, mari kita ambil contoh saham Bank BRI (BBRI). Misalnya, pada tanggal 1 Januari 2015, Anda membeli saham Bank BRI senilai 10 juta rupiah dengan harga 2.330 rupiah per lembar. Dengan modal tersebut, Anda mendapatkan 4.200 lembar saham atau 42 lot.

Dalam satu tahun, Bank BRI berhasil membukukan laba bersih dan memutuskan untuk membagikan 40% dari keuntungannya sebagai dividen. Pada tahun 2016, dividen yang dibagikan adalah sebesar 62,33 rupiah per lembar saham. Jika Anda memiliki 4.200 lembar saham, maka Anda akan menerima dividen sebesar 261.786 rupiah.

Meskipun terlihat kecil, dividen tersebut merupakan pendapatan pasif yang Anda terima tanpa harus melakukan aktivitas tambahan. Pendapatan ini akan terus bertambah setiap tahun selama Anda memegang saham tersebut dan perusahaan terus membagikan dividen.

Menghitung Total Keuntungan

Mari kita lihat berapa total pendapatan pasif yang bisa didapatkan jika Anda mempertahankan saham Bank BRI dari tahun 2015 hingga 2021. Berikut adalah dividen yang Anda peroleh setiap tahunnya:

  • Tahun 2016: 261.786 rupiah
  • Tahun 2017: 327.000 rupiah
  • Tahun 2018: 352.000 rupiah
  • Tahun 2019: 486.000 rupiah
  • Tahun 2020: 176.000 rupiah
  • Tahun 2021: 290.000 rupiah

Total dividen yang Anda terima selama 6 tahun adalah sekitar 1,89 juta rupiah. Selain itu, jika harga saham Bank BRI pada Januari 2021 adalah 4.150 rupiah per lembar, maka nilai saham Anda menjadi 17,4 juta rupiah, menghasilkan capital gain sebesar 7,4 juta rupiah.

Halaman:

Editor: Ilham Fauzan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini