Selain itu, Asep juga mengatakan pihaknya langsung melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, abatisadi, fogging, serta penanganan pengobatan terhadap pasien. Hasilnya cukup efektif karena saat ini sudah tidak ada lagi kasus chikungunya aktif di wilayah Garut.
Disebutkannya, selama ini hampir setiap tahun di Garut terjadi kasus chikungunya. Dia pun mengingatkan masyarakat Garut perlu melakukan langkah-langkah pencegahan agar kasus tersebut tidak kembali terjadi.
Lebih jauh Asep menjelaskan, chikungunya merupakan penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang bisa menyebabkan demam tiba-tiba dan nyeri sendi yang parah. Tanda dan gejala lain dari penyakit ini yakni kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan ruam.
"Oleh karenanya kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungannya. Tetap jaga PHBS, jangan biarkan ada tempat yang bisa digunakan bersarang oleh nyamuk dengan melaksanakan sistem 3M plus yang selama ini terbukti cukup efektif mencegah munculnya penyakit akibat gigitan nyamuk", ujar Asep.***