KABAR GARUT, - Pengumuman ditutupnya Program Lapad Ruhama di RSUD dr. Slamet Garut, ibarat orang miskin dilarang sakit. Pasalnya sejak pengumuman itu muncul masyarakat pun gaduh. Banyak komentar negatip dari masyarakat terkait kebijakan tersebut.
Perlu diketahui, bahwa isi pengumuman tersebut adalah "Sehubungan dengan keterbatasan pendanaan program Pelayanan Terpadu Rumah Harapan Masyarakat (LAPAD RUHAMA) , dengan ini pelayanan LAPAD RUHAMA di RSUD dr. Slamet Garut ditutup terhitung mulai tanggal 1 Juni 2024. Demikian pemberitahuan ini, ditandatangani Direktur
dr. H. Husodo Dewo Adi, SpOT (K) Spine FICS.
Adanya kegaduhan itu, Komisi 4 DPRD Garut mengadakan rapat kerja dengan Sekretaris Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPKAD, RSUD dr. Slamet, dan unsur terkait lainnya di ruang Banggar DPRD, Selasa 11 Juni 2024
Hasilnya bahwa Lapad Ruhama dalam waktu dekat ini akan kembali dibuka. Adapun anggaranya akan menggunakan dari dana Biaya Tidak Terduga (BTT) Pemkab Garut 2024
Sementara itu, anggota komisi 4 DPRD Garut dari Fraksi PDI Perjuangan Yudha Puja Turnawan, mengatakan, dana untuk Lapad Ruhama tahun 2024 sebesar Rp 7 Miliar. Namun baru sampai Juni 2024 ini sudah habis digunakan.
"Nah....atas rekomendasi dari KPK dan Inspektorat keuangan ketika anggaran sudah habis Lapad Ruhama itu tidak boleh di buka," Kata Yudha usai pertemuan.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata Yudha, ada penggunaan anggaran yang diambil dari Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 1 Milyar per bulan mulai Juni hingga Desember 2024
"Ya betul, tadi komisi 4 DPRD Garut rapat dengan Pak Sekda Nurdin Yana, Kadinkes Ibu Leli, Kadinsos Pak Aji, Kepala BPKAD ibu Erna dan pihak rumah sakit yaitu direkturnya langsung pak Husodo, bersama wadir keuangan, dan lainnya. Bahwa sudah disepakati nantinya ada penambahan dari BTT sebesar Rp 1 Milyar perbulan," ungkapnya.
Menurut Yudha, bagi masyarakat yang tidak mampui sekarang tidak perlu resah lagi, keluarga miskin akan kembali dilayani di RSUD dr. Slamet Garut.