Network
KABAR GARUT - Pada Minggu, 3 Maret 2024, suasana Alun-alun Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terasa berbeda. Para pedagang yang biasanya sibuk dengan dagangannya, berkumpul
untuk melakukan tradisi munggahan, sebuah tradisi menyambut bulan suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi. Acara ini dipusatkan dengan kegiatan botram, atau makan bersama, dengan menu utama nasi liwet.
Kegiatan Botram Sebagai Sarana Silaturahmi
Bagi para pedagang di Alun-alun Ciamis, botram nasi liwet tidak sekadar makan bersama, melainkan sebagai sarana untuk saling memaafkan dan membersihkan hati sebelum memasuki bulan Ramadhan. Aan, salah satu pedagang setempat, menyampaikan bahwa meski menu yang disajikan sederhana, yaitu nasi liwet, namun kebersamaan tersebut membawa kehangatan dan kebahagiaan tersendiri bagi mereka.
"Makanan sederhana ini menjadi istimewa ketika kita makan bersama. Lebih dari itu, ini adalah momen untuk saling memaafkan. Mudah-mudahan dengan cara munggahan ini, persaudaraan dan hubungan silaturahmi di antara kami, para pedagang Alun-alun Ciamis, menjadi lebih kuat dan kompak lagi," tutur Aan yang diamini para pedagang lainnya.
Makna Mendalam di Balik Tradisi Munggahan
Tradisi munggahan sebelum Ramadhan memang bukan hal baru di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Alun-alun Ciamis. Namun, setiap tahunnya, tradisi ini selalu membawa nuansa baru dan menjadi momen penting untuk menguatkan komunitas pedagang.
Di balik kesederhanaan acara botram nasi liwet ini terkandung nilai-nilai kebersamaan, keikhlasan, dan kesetaraan. Semua pedagang, tanpa memandang status sosial atau ekonomi, duduk bersama dalam satu lingkaran, berbagi makanan yang sama, dan membuka ruang untuk saling memaafkan.
Harapan untuk Ramadhan dan Masa Depan
