OPPO Memperkenalkan Kacamata Pintar: Bisa Menerjemahkan Bahasa, Mengontrol Musik Hingga Menelusuri Gambar

KABAR GARUT - Kembali mencuri perhatian di panggung teknologi global Oppo  memperkenalkan Air Glass 3 pada ajang prestisius Mobile World Congress (MWC) 2024 yang berlangsung di Barcelona.

Kacamata pintar ini menandai langkah besar Oppo dalam dunia Extended Reality (XR) atau realitas campuran, menawarkan pengalaman yang lebih imersif dan interaktif bagi penggunanya.

Sebagai kelanjutan dari seri Air Glass yang telah ada, Air Glass 3 bukanlah langkah pertama Oppo dalam inovasi kacamata pintar.

Dimulai dengan peluncuran Air Glass generasi pertama pada tahun 2021 dan diikuti oleh generasi kedua pada tahun 2022, Oppo terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan teknologi wearable yang menggabungkan desain, fungsi, dan teknologi terkini.

Air Glass 3 diperkenalkan dengan fitur dan kemampuan yang jauh lebih maju dibandingkan pendahulunya. Produk terbaru ini mengintegrasikan tiga teknologi utama yaitu virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan mixed reality (MR), memberikan pengalaman realitas campuran yang belum pernah ada sebelumnya.

Dengan Air Glass 3, pengguna dapat menikmati pengalaman digital yang mulus terintegrasi dengan dunia nyata, membuka kemungkinan baru dalam interaksi digital.

Selain itu, Air Glass 3 juga dilengkapi dengan fitur canggih yang mendukung berbagai aktivitas sehari-hari. Pengguna dapat melakukan panggilan suara, menerjemahkan bahasa asing secara real-time, menelusuri gambar, hingga mengontrol musik, semuanya dengan mudah dan efisien melalui kacamata pintar ini.

Salah satu fitur unggulan dari Air Glass 3 adalah integrasinya dengan AndesGPT, chatbot AI milik Oppo. Melalui koneksi ke smartphone, pengguna dapat mengakses dan berinteraksi dengan AndesGPT hanya dengan suara, memungkinkan pencarian informasi menjadi lebih praktis dan interaktif.

Menurut video yang diunggah oleh Oppo Eropa di YouTube, kacamata pintar ini bahkan dapat menyesuaikan tampilan dunia nyata menjadi lebih blur saat pengguna sedang berinteraksi dengan AI, menambah kedalaman interaksi digital dan fisik.