Pengrajin Kolang-kaling di Tasikmalaya Mengeluh: Permintaan Melonjak, Buah Aren Kian Langka

- 17 Maret 2024, 19:04 WIB
Buah aren sebagai bahan baku kolang-kaling. Di Kabupaten Tasikmalaya buah aren ini keberadaannya kian langka
Buah aren sebagai bahan baku kolang-kaling. Di Kabupaten Tasikmalaya buah aren ini keberadaannya kian langka /Aris MF/Kabar Priangan.com

KABAR GARUT - Pada bulan Ramadhan tahun ini, pesanan terhadap kolang-kaling di Kabupaten Tasikmalaya mengalami lonjakan yang signifikan. Buah kolang- kaling, yang merupakan salah satu makanan khas bulan Ramadan, meningkat hingga mencapai 60 persen lebih dari biasanya. Namun di sisi lain buah aren sebagai bahan baku kolang-kaling persediaannya kian menipis.

Para petani kolang-kaling di Kampung Citarasa, Desa Citalahab, Kecamatan Karangjaya, mengalami tantangan serius dalam memenuhi pesanan tersebut. Mereka bahkan harus melakukan pencarian bahan baku di dalam hutan karena stok buah aren yang biasa mereka manfaatkan telah menipis. Mereka terpaksa mencari pohon aren dan buah arek di dalam hutan sebagai alternatif.

Ahmad Hidayat, salah satu petani kolang-kaling, menyatakan bahwa bulan Ramadhan merupakan berkah tersendiri bagi mereka. Namun, kesulitan mencari bahan baku telah menghambat produksi mereka.

Biasanya, mereka mampu memenuhi pesanan hingga 4 ton selama bulan puasa, namun kali ini hanya mampu menyediakan 2 ton saja. Selain itu, masalah lainnya adalah karena buah kolang-kaling yang tersedia masih terlalu muda untuk dipanen.

Menurut Ahmad, banyak pemesan kolang-kaling yang datang dari luar daerah, seperti Brebes, Cirebon, dan Pangandaran. Namun, mereka terpaksa menolak sebagian pesanan karena keterbatasan bahan baku.

Namun, ada sisi positifnya, yaitu kenaikan harga kolang-kaling di tingkat petani di Tasikmalaya. Harga yang semula Rp5.000 per kilogram, kini telah naik menjadi Rp 8.000 per kilogram. "Ahmad memperkirakan permintaan akan terus meningkat hingga akhir bulan Ramadhan seiring dengan tingginya konsumsi masyarakat," katanya.

Kolang-kaling, atau cangkaleng, adalah salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan saat Ramadhan seperti kolak maupun es campur. Oleh karena itu, kolang-kaling diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan sebagai hidangan penutup saat berbuka puasa.***

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x