Terjebak Saat Rumahnya Terbakar, Seorang Lansia di Garut Meninggal Dunia

- 26 Maret 2024, 20:22 WIB
Petugas melakukan identifikasi jasad korban kebakaran di Kampung Pasgor, Desa Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Senin, 25 Maret 2024) malam.(Dok. Polsek Cilawu).
Petugas melakukan identifikasi jasad korban kebakaran di Kampung Pasgor, Desa Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Senin, 25 Maret 2024) malam.(Dok. Polsek Cilawu). /Kabargarut.com/Dok. Polsek Cilawu

KABAR GARUT - Nasib malang dialami Amas (64), warga Kampung Pasgor, Desa Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Lansia ini tewas setelah terjebak saat rumahnya terbakar, Senin, 25 Maret 2024 malam kemarin.

Adanya warga yang tewas akibat terjebak saat terjadi kebakaran rumah di wilayah Kecamatan Cilawu, diungkapkan Kapolsek Cilawu, Kompol M Duhri. Korban tak bisa menyelamatkan diri saat rumahnya yang berukuran 8x5 meter persegi itu terjadi.

Peristiwa kebakaran yang melanda rumah korban, tutur Duhri, terjadi Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB. Keberadaan api di rumah korban awalnya diketahui oleh Rohani yang merupakan adik korban.

Baca Juga: Budayawan dan Pegiat Lingkungan Sesalkan Penggunaan Kawasan Konservasi Papandayan Jadi Tempat Trek Motor ATV

"Saksi pun langsung berteriak meminta pertolongan warga. Namun material rumah yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar seperti kayu, membuat api dengan cepat merembet dan membesar hingga sulit untuk dipadamkan", ucap Duhri.

Disebutkannya, kobaran api baru berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian tepatnya sekitar pukul 00.00 WIB. Itu pun setelah ke lokasi datang dua unit mobil pemadam kebakaran dan petugas bersama warga bahu membahu memadamkan api.

Saat kebakaran terjadi, imbuh Duhri, diduga pemilik rumah sedang terlelap tidur. Ia pun kemudian terjebak sehingga tidak bisa menyelamatkan diri dan akhirnya tewas terbakar.

Menurutnya, jasad korban kemudian berhasil ditemukan petugas Unit Inafis Sat Reskrim Polres Garut saat melakukan olah TKP. Jasad korban ditemukan dalam kondisi hangus di antara reruntuhan bangunan dan barang-barang lainnya.

"Setelah dilakukan identifikasi awal, tim inafis menyerahkan hasil dan menyarankan untuk dilakukan autopsi kepada pihak keluarga korban. Namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah", katanya.

Halaman:

Editor: Aep Hendy


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x