Budayawan dan Pegiat Lingkungan Sesalkan Penggunaan Kawasan Konservasi Papandayan Jadi Tempat Trek Motor ATV

- 26 Maret 2024, 15:24 WIB
Tangakapan layar kegiatan trek motor ATV di kawasan konservasi Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, Garut yang dinilai melanggar dan merusak lingkungan  hingga jadi sorotan publik.(Dok. Pepep D.W)
Tangakapan layar kegiatan trek motor ATV di kawasan konservasi Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, Garut yang dinilai melanggar dan merusak lingkungan hingga jadi sorotan publik.(Dok. Pepep D.W) /Kabargarut.com/Dok. Pepep D.W.

KABAR GARUT - Budayawan dan pegiat lingkungan menyesalkan penggunaan kawasan konservasi di kawasan Gunung Papandayan, Garut, menjadi tempat trek motor ATV (All Terrain Vehicle). Hal ini jelas telah menimbulkan kerusakan lingkungan yang cukup parah sehingga mereka meminta pihak pengelola kawasan wisata di Gunung Papandayan untuk bertanggungjawab.

Reaksi protes budayawan dan pegiat lingkungan ini muncul setelah viral di media sosial video adanya kegiatan trek motor ATV di kawasan Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan. Kegiatan ini dilakukan sejumlah orang yang diduga pengunjung taman wisata alam (TWA) Gunung Papandayan di kawasan konservasi.

Video tersebut diunggah oleh salah seorang budayawan yang juga pegiat lingkungan, Pepep D.W. Dalam narasinya, ia sangat menyesalkan adanya kegiatan trek motor ATV di kawasan hutan Gunung Papandayan yang masuk kawasan konservasi.

Baca Juga: Al Mashduqi Islamic School Garut Menginisiasi Program Literasi Zakat Untuk Pelajar

Menurutnya, kegiatan seperti itu seharusnya tidak terjadi di kawasan konservasi. Terlebih kegiatan trek motor ATV itu jelas sekali telah menimbulkan kerusakan lingkungan.

Pepep pun mempertanyakan dan meminta pertanggungjawaban pihak pengelola kawasan baik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) maupun PT AIL. Ia sangat menyayangkan adanya kawasan konservasi yang dikorbankan hanya demi tujuan wisata.

"Bagaimanapun ini harus dihentikan, ini adalah bentuk salah satu kebodohan terbaru dari pengelola Gunung Papandayan dan juga KLHK dalam hal ini direktur jenderal KSDAE", ujar Pepep dalam narasi video yang dibuat dan diunggahnya di media sosial.

Baca Juga: Diduga Jatuh dari Atap GOR, Buruh Bangunan di Garut Tewas Seketika

Dia juga menegaskan dirinya tidak akan berhenti menyuarakan tuntutan penutupan wahana yang telah menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan di kawasan konservasi itu selama belum dilakukan penutupan. Ini sebagai bentuk tanggungjawab pihaknya sebagai bagian dari masyarakat Garut yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Halaman:

Editor: Aep Hendy


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah