Penyebab Berat Badan Naik Meskipun Makan Sedikit, Ini Penjelasan Dokter Saddam Ismail

10 Mei 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi berat badan /iStock/

  KABAR GARUT - Banyak dari kita mungkin pernah mengalami kebingungan saat berat badan naik tiba-tiba meskipun pola makan sudah diatur dengan baik dan jumlah makanan yang dikonsumsi terasa sedikit.

Apakah ini mungkin? Dokter Saddam Ismail dalam kanal resmi YouTube pribadinya menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan meskipun makan dalam jumlah yang terbatas. Mari kita bahas penyebab-penyebab tersebut:

1. Pengaruh Usia

Seiring bertambahnya usia, tubuh cenderung kehilangan massa otot. Otot merupakan tempat pembakaran kalori yang efisien, sehingga penurunan massa otot dapat mengurangi pembakaran kalori dalam tubuh. Akibatnya, berat badan bisa naik meskipun pola makan tidak berubah.

2. Gangguan Tidur (Insomnia)

Gangguan tidur seperti insomnia dapat memengaruhi berat badan melalui beberapa mekanisme, termasuk perubahan hormon, perubahan pola makan, dan peningkatan stres. Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan menghasilkan peningkatan nafsu makan serta penumpukan lemak.

Baca Juga: Mengenal Luka Diabetes dan Cara Merawatnya: Menurut Dokter Saddam Ismai

3. Kurangnya Fokus saat Makan

Makan sambil melakukan aktivitas lain, seperti menonton TV atau bekerja, dapat mengganggu kesadaran kita akan jumlah makanan yang dikonsumsi. Akibatnya, kita mungkin tidak menyadari berapa banyak makanan yang sebenarnya telah dimakan, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

4. Perubahan Hormonal saat Menstruasi

Saat menstruasi, perubahan hormon seperti estrogen dan progesteron dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh, yang dapat meningkatkan berat badan. Meskipun biasanya berat badan akan kembali normal setelah menstruasi selesai, bagi sebagian orang, kenaikan berat badan ini dapat berlangsung lebih lama.

5. Stres

Stres dapat memicu peningkatan produksi hormon kortisol, yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan penimbunan lemak di area perut. Selain itu, stres juga dapat mengganggu kualitas tidur dan memengaruhi metabolisme tubuh, yang berkontribusi pada kenaikan berat badan.

Baca Juga: 9 Obat Herbal Untuk Mengatasi Asam Urat: Rekomendsi Dokter Saddam Ismail

6. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan, seperti obat anti depresi, obat asma, atau obat anti nyeri, dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan sebagai salah satu efek sampingnya. Penggunaan obat-obatan ini dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.

7. Gangguan Tiroid

Gangguan tiroid, khususnya hipotiroidisme, dapat menyebabkan penurunan metabolisme tubuh sehingga pembakaran kalori berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan penimbunan lemak dan kenaikan berat badan meskipun asupan kalori tetap stabil.

8. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS adalah kondisi hormonal yang umum terjadi pada wanita, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan, resistensi insulin, dan ketidakseimbangan hormon.

Wanita dengan PCOS cenderung lebih sulit menurunkan berat badan meskipun mengikuti diet dan olahraga.

Jika Anda mengalami kenaikan berat badan yang tidak wajar meskipun sudah menjaga pola makan, penting untuk memahami faktor-faktor potensial yang mungkin mempengaruhinya.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk evaluasi menyeluruh dan rekomendasi penanganan yang sesuai.

Jangan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh Anda. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua!***

 

Editor: Sep Sobar

Sumber: Youtube @SaddamIsmail

Tags

Terkini

Terpopuler