Misteri Motor Matic 125 CC: Kenapa Tak Laku di Pasaran?

- 28 Juni 2024, 07:00 WIB
Yamaha Gear 125.
Yamaha Gear 125. /Dok. yamaha-motor.co.id/

KABAR GARUT - Motor matic adalah salah satu pilihan kendaraan yang sangat populer di Indonesia. Dengan kemudahan penggunaan, efisiensi bahan bakar, dan harga yang terjangkau, motor matic telah menjadi andalan banyak masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.

Jenis motor matic saat ini sangat beragam, dari yang kecil seperti Honda Beat, sedang seperti Yamaha Frigo, hingga yang besar seperti Yamaha XMax dan BMW C400GT. Namun, ada satu segmen motor matic yang kurang diminati, yaitu motor matic dengan kapasitas mesin 125 cc. Berikut beberapa alasan mengapa motor matic 125 cc tidak laku di pasaran.

1. Mesin yang Tergolong Nanggung

Mesin 125 cc sering dianggap tidak efisien dan tidak bertenaga dibandingkan dengan mesin 110 cc atau 150 cc. Motor dengan mesin 110 cc lebih irit bahan bakar, sementara motor dengan mesin 150 cc memiliki performa yang lebih baik. Kapasitas mesin 125 cc tidak bisa memberikan efisiensi bahan bakar yang sama seperti mesin 110 cc, dan juga tidak bisa memberikan performa sebaik mesin 150 cc. Hal ini membuat motor matic 125 cc terlihat tanggung dan kurang menarik.

2. Desain dan Fitur yang Kurang Menarik

Motor matic 125 cc sering kali memiliki desain dan fitur yang sengaja dibuat lebih sederhana dibandingkan motor matic dengan mesin yang lebih besar. Misalnya, speedometer yang lebih sederhana atau fitur keselamatan yang lebih sedikit. Pabrikan melakukan ini untuk menekan biaya produksi dan membuat motor matic 125 cc sebagai pilihan yang lebih rendah dibandingkan motor matic 150 cc. Akibatnya, motor matic 125 cc terlihat kurang menarik bagi konsumen.

3. Perubahan Kebutuhan Konsumen

Pada awal kemunculannya, motor matic 125 cc seperti Honda Vario 125 sangat diminati karena saat itu belum ada motor matic dengan kapasitas mesin 150 cc. Namun, seiring waktu, konsumen mulai beralih ke motor dengan mesin 150 cc yang menawarkan performa lebih baik dan fitur lebih lengkap. Perubahan kebutuhan konsumen ini membuat motor matic 125 cc semakin ditinggalkan.

4. Strategi Marketing Pabrikan

Pabrikan sering kali menggunakan motor matic 125 cc sebagai strategi marketing untuk mendorong konsumen membeli motor dengan kapasitas mesin yang lebih besar. Misalnya, Yamaha Lexi 125 dijual dengan harga yang tidak terpaut jauh dari varian 155 cc-nya. Dengan perbedaan harga yang kecil, konsumen cenderung memilih varian yang lebih besar. Ini mirip dengan strategi marketing di industri F&B, di mana ukuran sedang sering kali dijadikan perbandingan untuk mendorong konsumen memilih ukuran besar.

5. Persaingan dengan Motor 150 cc

Motor matic 125 cc sering kali kalah saing dengan motor matic 150 cc. Dengan perbedaan kapasitas mesin yang hanya 25 cc, motor matic 150 cc menawarkan performa dan fitur yang lebih unggul, serta memberikan kesan status yang lebih tinggi bagi pemiliknya. Di pasar yang sangat kompetitif, motor matic 125 cc sulit untuk bersaing dan menarik minat konsumen.

6. Konsistensi Produk oleh Pabrikan

Beberapa pabrikan seperti Yamaha tidak lagi memproduksi motor matic dengan mesin 110 cc dan fokus pada mesin 125 cc dengan teknologi Blue Core untuk efisiensi bahan bakar. Namun, ini juga berarti bahwa motor matic 125 cc harus bersaing dengan motor 150 cc yang memiliki fitur lebih lengkap. Pabrikan yang masih bermain di segmen 110 cc, seperti Honda dengan Honda Beat dan Suzuki dengan Suzuki Nex II, masih mampu menarik minat konsumen yang mencari motor matic dengan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

Motor matic 125 cc saat ini lebih banyak digunakan sebagai bahan marketing oleh pabrikan dan sulit bersaing dengan motor matic 150 cc yang menawarkan lebih banyak fitur dan performa.

Halaman:

Editor: Ilham Fauzan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah