Network
KABAR GARUT - Pulau Naira, yang terletak di Maluku, Indonesia, menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah yang kaya. Salah satu peninggalan bersejarah yang mencolok di pulau ini adalah Fort Belgica, sebuah benteng megah yang memiliki akar dalam berbagai era dan peristiwa penting di wilayah tersebut.
Fort Belgica pertama kali dibangun oleh bangsa Portugis pada abad ke-16. Portugis adalah pelopor penjelajahan dunia dan ekspansi maritim, dan Pulau Naira, dengan kekayaan rempah-rempahnya, menarik perhatian mereka.
Benteng ini diresmikan sebagai bagian dari strategi mereka untuk mengamankan jalur perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Namun, tak lama setelahnya, VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau Perusahaan Hindia Timur Belanda) merebut kendali wilayah ini.
keberadaan benteng dalam mengamankan kekuasaan mereka di wilayah ini. Dengan tujuan untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala oleh VOC, Fort Belgica kemudian mengalami transformasi yang signifikan.
Fort Belgica memainkan peran strategis dalam menjaga stabilitas dan kontrol VOC di Maluku. Terletak di Banda Neira, benteng ini memiliki pemandangan yang strategis dan memungkinkan pengawasan yang efektif terhadap aktivitas di sekitarnya.
Pembangunan kembali Fort Belgica juga dimotivasi oleh kekeliruan dalam pembuatan Fort Nassau yang berada di bawahnya. Posisi Fort Nassau yang lebih rendah membuatnya rentan terhadap serangan dari atas bukit.
