Sinopsis Film Kartini: Princess Of Java

- 21 April 2024, 22:36 WIB
Film Kartini: Princess Of Java yang Diperankan oleh Artis Ternama Dian Sastrowardoyo
Film Kartini: Princess Of Java yang Diperankan oleh Artis Ternama Dian Sastrowardoyo /Doc: IMDb

KABAR GARUT - Film "Kartini: Princess of Java" adalah sebuah karya yang mengangkat kisah hidup seorang tokoh perempuan yang menginspirasi yaitu Raden Adjeng Kartini, yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Kartini adalah simbol perlawanan terhadap tradisi Jawa yang tidak memberikan hak kepada kaum wanita. Film ini memperlihatkan perjuangan Kartini dalam melawan konvensi sosial yang mengekang perempuan pada masanya.

Kartini tumbuh dalam lingkungan yang mengharuskan perempuan untuk hidup dalam keterbatasan dan tidak mendapat kesempatan yang sama dengan laki-laki. Ia melihat ibunya, M.A. Ngasirah, yang meskipun sebagai istri Bupati, namun tidak dianggap penting dalam keluarga karena statusnya bukanlah dari kalangan ningrat.

Terinspirasi oleh keadaan tersebut, Kartini bertekad untuk memperjuangkan hak-hak perempuan baik dari kalangan ningrat maupun bukan ningrat. Bersama saudarinya, Rukmini dan Kardinah, Kartini mendirikan sekolah untuk kaum miskin sebagai salah satu langkah untuk mencapai kesetaraan gender.

Namun, perjuangan Kartini tidaklah mudah. Ia harus menghadapi tekanan dari keluarganya sendiri, terutama dari kakaknya, Raden Mas Slamet, yang menentang pemikiran radikal Kartini. Bahkan, beberapa bupati juga khawatir bahwa pendidikan tinggi bagi perempuan akan mengancam kedudukan mereka, sehingga memberikan tekanan kepada ayah Kartini.

Namun, Kartini tidak menyerah. Ia terus berjuang dengan keberanian dan tekadnya untuk mewujudkan impian kesetaraan bagi kaum perempuan. Berkat keberaniannya, Kartini berhasil membuka lapangan kerja bagi warga Jepara melalui kerjasama seni pahat yang hasilnya dijual ke Belanda. Ia juga berhasil menarik perhatian dari istri Tuan Ovink-Soer yang membantunya dalam menyalurkan tulisan-tulisannya ke Belanda.

Meskipun dihadapkan pada konflik, Kartini tetap teguh pada prinsipnya. Saat dihadapkan pada pilihan untuk menikah dengan calon Bupati yang sudah beristri, Kartini menolak untuk mencuci kaki suaminya dan meminta untuk diperlakukan sebagai orang biasa, bukan sebagai istri Bupati yang harus tinggal di belakang. Kartini juga tetap memperjuangkan kesetaraan gender dengan menolak konvensi sosial yang membatasi perempuan.

Film ini menggambarkan perjalanan hidup Kartini mulai dari masa kecilnya yang penuh dengan keterbatasan hingga perjuangannya sebagai seorang tokoh perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan di masa yang patriarkis. Kartini akhirnya menikah dengan Bupati Rembang, namun tetap melanjutkan perjuangannya dengan mendirikan sekolah untuk wanita dan orang miskin.

Meskipun tidak berhasil mendapatkan beasiswa untuk belajar ke Belanda, Kartini tetap melanjutkan perjuangannya dengan mendirikan sekolah dan terus menulis untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Kisah hidup Kartini menjadi inspirasi bagi banyak wanita Indonesia hingga saat ini, yang terus mengikuti jejaknya dalam memperjuangkan kesetaraan gender.

Dengan pemeran-pemeran seperti Dian Sastrowardoyo, Christine Hakim, dan Reza Rahadian, film "Kartini: Princess of Java" berhasil menghadirkan kisah inspiratif tentang perjuangan seorang tokoh perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan di tengah-tengah konvensi sosial yang patriarki.***

Editor: Ilham Fauzan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x