8 Fakta Kepribadian Pengguna Media Sosial yang Sering Update Status Menurut Psikologi

- 25 April 2024, 09:09 WIB
Ilustrasi Sosmed. Mencuat di Rancangan KUHP, 3 Tahun Penjara Jika Menghina Pemerintah di Medsos, 4 Tahun Jika Disebarkan.
Ilustrasi Sosmed. Mencuat di Rancangan KUHP, 3 Tahun Penjara Jika Menghina Pemerintah di Medsos, 4 Tahun Jika Disebarkan. /Pixabay/Pixelkult/

KABAR GARUT - Saat ini media sosial telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Brunei Universitas di London dan dirilis oleh DailyMail, perilaku update status di media sosial dapat mengungkap banyak hal tentang kepribadian seseorang.

Studi ini melibatkan analisis terhadap 500 pengguna media sosial, menghasilkan temuan-temuan menarik mengenai hubungan antara kepribadian dan kebiasaan mereka dalam menggunakan media sosial. Berikut adalah delapan fakta menarik yang terungkap dari penelitian tersebut:

  1. Tingkat Kecanduan Tinggi: Pengguna yang sering mengupdate status di media sosial cenderung memiliki tingkat kecanduan terhadap media sosial yang lebih tinggi. Mereka seringkali memeriksa beranda mereka untuk melihat interaksi yang terjadi pada postingan mereka.

  2. Kurang Interaksi Sosial Nyata: Studi ini menemukan bahwa mereka yang aktif secara online cenderung memiliki sedikit teman dalam kehidupan nyata. Interaksi sosial mereka lebih banyak terjadi di dunia maya daripada di dunia nyata.

  3. Kebutuhan Akan Validasi: Salah satu motivasi utama di balik frekuensi update status adalah kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan validasi dari orang lain. Ini sering kali berkaitan dengan peningkatan rasa percaya diri sementara.

  4. Persepsi Sosial: Terdapat kecenderungan untuk mempercantik kehidupan pribadi yang ditampilkan di media sosial, yang dapat menciptakan distorsi persepsi tentang realitas kehidupan sehari-hari.

  5. Rasa Kesepian: Individu yang terlalu sering mengupdate status cenderung merasa lebih kesepian. Aktivitas di media sosial seringkali merupakan upaya untuk mengisi kekosongan interaksi sosial yang tidak mereka dapatkan dalam kehidupan nyata.

  6. Pencarian Identitas: Bagi beberapa orang, media sosial menjadi sarana untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan identitas mereka. Hal ini terutama terlihat pada remaja dan dewasa muda yang masih dalam proses pencarian diri.

  7. Dampak pada Kesehatan Mental: Frekuensi tinggi dalam mengupdate status juga dikaitkan dengan beberapa isu kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi, karena tekanan untuk selalu tampil sempurna dan populer di media sosial.

Halaman:

Editor: Ilham Fauzan


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x