Penambang Kripto Asal Amerika Ditangkap karena Tunggak Tagihan Server Cloud Senilai Rp56 Miliar

- 19 April 2024, 17:55 WIB
Ilustrasi borgol.
Ilustrasi borgol. /Pixabay/WikimediaImages/

 

KABAR GARUT - Pemerintah Amerika Serikat baru saja mengumumkan penangkapan dan penuntutan terhadap seorang individu bernama Charles O. Parks III, yang dikenal sebagai "CP3O," atas dugaan tidak membayar tagihan sewa server cloud setelah melakukan kegiatan penambangan cryptocurrency.

Dikutip bleepingcomputer, Jumat 19 April 2024, Departemen Kehakiman menyatakan terdakwa telah menciptakan sebuah skema cloud senilai $3,5 juta atau setara Rp56 Miliar untuk menambang cryptocurrency senilai $970.000, semuanya tanpa membayar tagihan kepada dua penyedia layanan cloud."

Parks diduga menggunakan identitas korporat palsu, seperti "MultiMillionaire LLC" dan "CP30 LLC," untuk membuka banyak akun dengan penyedia layanan cloud, yang memberinya akses ke kekuatan komputasi yang signifikan. Meskipun penyedia cloud tidak disebutkan secara eksplisit, namun diketahui bahwa salah satunya berlokasi di Seattle, Washington, dan yang lainnya di Redmond, Washington, yang merupakan lokasi Amazon dan Microsoft.

Departemen Kehakiman menyatakan bahwa Parks berhasil menipu penyedia layanan cloud tersebut untuk memberikan akses ke server-server yang dilengkapi dengan kartu grafis kuat, yang digunakan untuk menambang berbagai jenis cryptocurrency seperti Ether (ETH), Litecoin (LTC), dan Monero (XMR).

Parks didakwa melakukan kegiatan penambangan cryptocurrency dengan meluncurkan ribuan instansi dan menggunakan berbagai alat dan aplikasi perangkat lunak untuk memfasilitasi kegiatan tersebut. Uang yang diperoleh dari penambangan tersebut kemudian dicuci melalui berbagai cara, termasuk pembelian token non-fungibel (NFT) dan konversi ke mata uang kripto lainnya, serta penarikan melalui platform pembayaran online dan rekening bank setempat.

Sementara itu, tagihan yang menumpuk pada layanan cloud tersebut tidak dibayar, dan Parks diduga menggunakan uang hasil penambangan yang telah dikonversi ke dalam dolar AS untuk gaya hidup mewah, termasuk perjalanan kelas satu dan pembelian barang-barang mewah serta mobil.

Parks ditangkap pada 13 April 2024, di Nebraska, dan menghadapi serangkaian tuduhan, termasuk penipuan kawat, pencucian uang, dan melakukan transaksi moneter yang melanggar hukum. Sidang pertamanya di pengadilan federal Omaha telah berlangsung pada 16 April 2024.

Tindakan serupa juga pernah terjadi sebelumnya, seperti penangkapan seorang pria pada Januari 2024 di Ukraina yang juga terlibat dalam kegiatan penambangan cryptocurrency menggunakan server virtual yang diretas dari berbagai organisasi.***

Editor: Ilham Fauzan

Sumber: BleepingComputer


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x