Sementara itu, dalam diskusi publlik yang dgelar pada sarasehan itu, materi yang disampaikan oleh Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, Ketua Asosiasi Agrobisnis Indonesia Wilayah Priangan, Eddy Renaldi; dan ketua Koperasi Produsen Mitra Kelapa Pangandaran, Yohan Wijaya,
Ada beberapa poin penting dalam edukasi antara lain:
Bahwa konektivitas memiliki peran penting dalam pembangunan suatu daerah untuk memungkinkan mobilitas barang dan orang menjadi lebih efisien, meningkatkan aksesibilitas terhadap layanan dan peluang ekonomi, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Untuk memperkuat hilirisasi agroindustri diperlukan beberapa langkah konkret diantaranya analisis nilai tambah, infrastruktur dan fasilitas yang memadai, riset dan pengembangan, kebijakan dan regulasi yang mendukung, keterampilan SDM, kemitraan dengan sektor swasta, akses ke pembiayaan, promosi dan pemasaran, dan mendorong kerjasama baik intra maupun antar wilayah.
Penetapan kawasan industri berbasis agro melalui pendekatan klaster agribisnis (keterkaitan on farm – off farm – industri dalam satu wilayah) yang berorientasi pasar domestik-internasional, dukungan kebijakan pembangunan tenaga kerja industri agro melalui pengembangan pendidikan vokasi agroindustri, pelatihan agroindustri berbasis kompetensi, dan magang industri.
Serta adanya insentif pajak seperti tax holliday dan tax allowance untuk menarik minat investasi.
Perencanaan secara menyeluruh (end-to-end) mulai dari produsen, distributor, hingga penjualan, yang didukung dengan teknologi, inovasi, dan kemampuan SDM menjadi kunci sukses dalam mewujudkan industri agro di Priangan Timur.***
Baca Juga: Kapolda Jabar Cup Peringatan Bhayangkara ke 77 UKM Sumringah, Mahasiswa Sentil Pemkot Tasikmalaya