Waspadai Kesemutan Berkelanjutan Sebagai Gejala Penyakit Serius: Cek Mitos dan Faktanya!

- 7 Juni 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi Kesemutan Pada Kaki
Ilustrasi Kesemutan Pada Kaki /Pixabay///

KABAR GARUT - Apakah Anda pernah merasa kesemutan? Sensasi yang seperti tertusuk-tusuk geli atau mati rasa, sering kali disebabkan oleh posisi tubuh yang tidak berubah dalam waktu yang lama.

Parestesia, atau yang lebih dikenal sebagai kesemutan, terjadi ketika ada hambatan suplai darah ke saraf tertentu, menyebabkan aliran darah berkurang. Biasanya, telapak tangan dan kaki adalah bagian tubuh yang paling sering mengalami kesemutan.

Kurangnya asupan vitamin B juga dapat menjadi faktor penyebab kesemutan, karena vitamin B berperan penting bagi sistem saraf tubuh.

Lantas, bagaimana jika kesemutan terjadi secara terus-menerus? Apakah hal tersebut berbahaya bagi tubuh kita? Mari kita bahas lebih lanjut.

Kesemutan: Tanda Gejala atau Tanda Penyakit Serius?

Kesemutan sebenarnya bukan penyakit, melainkan gejala atau tanda dari adanya penyakit yang mendasari. Ada dua jenis kesemutan yang perlu kita kenali: kesemutan yang relatif normal dan bisa diatasi dengan memperbaiki posisi tubuh, serta kesemutan yang bersifat kronis dan terjadi secara terus-menerus.

Kesemutan yang relatif normal biasanya disebabkan oleh penekanan pada saraf akibat posisi tubuh tertentu yang tidak berubah dalam waktu yang lama. Misalnya, duduk bersila terlalu lama. Kesemutan ini biasanya hilang dengan sendirinya setelah memperbaiki posisi tubuh.

Namun, kesemutan yang terjadi secara terus-menerus, terutama jika polanya tidak berubah dan intensitasnya semakin bertambah, perlu mendapatkan perhatian lebih serius. Hal ini bisa menjadi tanda adanya penyakit yang mendasarinya, seperti gangguan metabolik (seperti diabetes) atau gangguan pada sistem saraf.

Kesemutan: Mitos dan Fakta

Mitos: Kesemutan di Tangan Berarti Dapat Rezeki. Fakta: Tidak ada hubungan antara kesemutan dengan mendapatkan rezeki. Kesemutan disebabkan oleh gangguan suplai darah ke saraf, bukan faktor keberuntungan.

Mitos: Menyiram Air Dingin Mengurangi Kesemutan. Fakta: Menggunakan air dingin sebenarnya dapat membuat pembuluh darah menyempit, memperburuk kesemutan. Disarankan untuk menggunakan air hangat, yang dapat meningkatkan peredaran darah dan mengurangi kesemutan.

Mitos: Sering Kesemutan adalah Tanda Stroke. Fakta: Kesemutan tidak selalu merupakan tanda stroke. Namun, kesemutan yang mendadak, terutama di satu sisi tubuh, dapat menjadi gejala stroke dan perlu mendapat perhatian medis segera.

Mitos: Pijatan Menghilangkan Kesemutan. Fakta: Pijatan bisa membantu mengurangi kesemutan sementara, tetapi tidak mengatasi penyebab utamanya. Jika kesemutan terjadi secara kronis, berkonsultasilah dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Cara Mengatasi Kesemutan

Untuk mengatasi kesemutan, pertama-tama perlu diketahui penyebabnya. Jika kesemutan disebabkan oleh penekanan pada saraf, perbaiki posisi tubuh atau gunakan alat bantu seperti bantal leher. Untuk kesemutan yang terjadi karena gangguan metabolik, seperti diabetes, kontrol gula darah sangat penting.

Selain itu, gerakan peregangan atau stretching juga bisa membantu mengurangi kesemutan. Peregangan otot di daerah yang terkena kesemutan dapat meningkatkan peredaran darah dan mengurangi tekanan pada saraf.

Baca Juga: Menakjubkan! 8 Buah Ajaib yang Efektif Menurunkan Kolesterol, Temukan Rahasianya di Sini!

Kesemutan bisa menjadi gejala yang mengganggu jika terjadi secara terus-menerus. Penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasi kesemutan, serta membedakan antara kesemutan yang relatif normal dengan yang mungkin menjadi tanda penyakit serius.

Jika Anda mengalami kesemutan yang berkepanjangan atau intensitasnya semakin bertambah, segera berkonsultasilah dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.***

Editor: Ilham Fauzan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah