Network
KABAR GARUT - Kepanikan melanda warga Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat menyusul guncangan gempa bumi berkekuatan 6,5 pada Sabtu, 27 April 2024, pukul 23.45 WIB. Warga pun langsung berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
Kepanikan akibat guncangan gempa dirasakan warga di seluruh wilayah Kabupaten Garut. Guncangan gempa memang dirasakan sangat kuat bahkan oleh warga yang ada di luar Garut.
Kepanikan di antaranya dirasakan warga Kampung Tarogong Tengah, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Sejumlah warga langsung berlarian ke luar rumah untuk menghindari hal yang tak diharapkan saat terjadi gempa.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Bencana Longsor di Banjarwangi, Sekda Garut Sampaikan Dukacita
Mereka pun kemudian berkumpul di luar rumah sambil menunggu informasi terkait seputar kejadian gempa termasuk pusat gempa dan dampak yang ditimbulkannya. Selama hampir setengah jam, tak ada yang berani masuk kembali ke dalam rumah karena takut terjadi gempa susulan.
"Saat terjadi gempa, saya kebetulan sedang berkumpul dengan warga lainnya di teras rumah sambil siskamling. Tiba-tiba kami merasakan guncangan yang cukup kencang, bahkan sampai dua kali", kata Rudi Supriadi alias Egi (58), salah seorang warga Kampung Tarogong Tengah.
Secara spontan, tuturnya, ia dan warga lainnya langsung berdiri dan berlarian ke luar dari teras rumah. Tak lupa ia pun sempat berteriak memberitahu isteri dan anaknya supaya keluar dari dalam rumah.
Disebutkannya, saat gempa terjadi kebetulan dirinya sedang memegang gelas berisi kopi yang baru saja mau diminumnya. Namun karena panik, gelas itupun ia lepaskan begitu saja sampai seluruh isinya tumpah.
Warga lainnya, Jaja Suryana (64), juga mengaku sangat panik ketika merasakan guncangan gempa yang sangat besar. Ia yang saat itu tengah bersiap hendak tidur, langsung membangunkan isterinya dan kemudian berlari ke luar rumah.
"Ketika sampai di luar rumah, saya merasa ngeri karena melihat air di kolam yang berada tepat di depan rumah bergoyang-goyang. Saya langsung ke bagian depan yang pelatarannya lebih besar untuk mencegah hal yang tak diharapkan dan ternyata di sana sudah banyak warga yang berkerumun di luar", ucap Jaja.
Baca Juga: Kantor SAR Bandung Nyatakan Seluruh Korban yang Tertimbun Longsor di Banjarwangi Sudah Ditemukan
Saking kencangnya, guncangan gempa yang melanda kawasan Garut dan sekitarnya itu pun dirasakan oleh warga yang sudah terlelap tidur. Rita (50), warga Kampung Tanjung, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, mengaku bisa merasakan guncangan gempa meskipun saat itu dirinya sudah terlelap.
Ia merasakan tempat tidurnya saat itu terguncang dengan cukup kencang sehingga ia pun sampai terbangun. Sebelum memutuskan berlari ke luar rumah, ia sempat tertegun karena kesadarannya belum pulih benar dari rasa ngantuk .
"Saya baru benar-benar sadar telah terjadi gempa setelah salah seorang anak saya masuk kamar sambil berteriak dan menarik tangan saya agar ikut ke luar rumah", ujar ibu dua anak ini.
Baca Juga: Longsor di Banjarwangi, Tiga Warga Tertimbun
Tak lama kemudian, tutur Rita, dirinya telah mendapatkan informasi jika pusat gempa berada di wilayah Kabupaten Garut dengan kekuatan magnitudo 6,5. Menurutnya ini gempa yang terbilang besar, pantas saja guncangannya sangat terasa meskipun dirinya tengah tertidur lelap.
Informasi yang beredar dari situs resmi BMKG, gempa yang terjadi pada Sabtu malam itu berkekuatan magnitudo 6,5 yang berpusat di wilayah Kabupaten Garut tepatnya 8.29 LS - 107.26 BT (129 km Barat Daya Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan kedalaman 19 Km.***
